29.10.10

...di sini bermulanya zina




~ Bismillahirrahmanirrahim ~

Firman Allah SWT yang bermaksud:

"Dan janganlah kamu mendekati zina, kerana sesungguhnya zina itu adalah suatu pekerjaan keji dan jalan yang buruk" (Surah Al Isra': 32)


Hati-hatilah terhadap perbuatan zina! Dan janganlah masuk ke-dalam jalan-jalan yang mendekati zina. Sesungguhnya sabar untuk tidak masuk ke jalan-jalan tersebut lebih mudah daripada sabar untuk tidak berzina ketika sudah ada di dalam jalannya.

Maka janganlah mendekati zina dan janganlah masuk ke dalam jalan-jalan yang mendekatinya. Dan diantara jalan-jalan tersebut adalah:



Pertama : Memandang wanita dan auratnya termasuk wajahnya.

 
Ini sangat erat sekali hubungannya dengan zina, hingga Allah berfirman:



"Katakanlah kepada orang-orang beriman laki-laki hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (Surah An Nur : 30)
 
Demikian pula Allah memerintahkan kepada wanita agar menahan pandangannya terhadap laki-laki dan menjaga kemaluannya. Allah berfirman :


"Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya." (Surah An Nur: 31)

Dan karena menutup jalan menuju zina pula Allah memerintahkan para wanita mu'minah agar menutup auratnya. Allah berfirman selanjutnya :

 
"Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudungnya ke dadanya." (An Nur : 31)


Jadi jelas menyaksikan TV atau Video (terlebih film/video/vcd/dvd porno, red), dimana tampil wanita-wanita dengan membuka aurat dan berhias (Tabarruj) termasuk jalan kepada zina yang diharamkan oleh Allah. Demikian pula majalah-majalah, atau gambar-gambar (termasuk gambar cabul, gambar porno, majalah porno yang tersebar baik di media cetak maupun Internet, red).

Kedua : Pendengaran
 
Pendengaranpun bisa menjadi jalan mendekati zina, bila mendengarkan nyanyian-nyanyian wanita yang bukan muhrimnya, apalagi dengan diiringi muzik, dan isinya tentang cumbu dan rayu atau cinta dan kasih dll.


Oleh kerana itu Allah berfirman kepada para istri-istri Nabi SAW, yang mereka itu adalah contoh teladan bagi seluruh kaum wanita muslimah:

"Maka janganlah kalian tunduk (lemah) dalam pembicaraan sehingga menimbulkan keinginan pada orang-orang yang dihatinya ada penyakit...)" (Surah Al Ahzab: 32)


Ketiga : Percampuran atau pergaulan bebas laki-laki dan wanita.
 
Ini adalah jalan yang paling banyak menjerumuskan manusia kepada zina. Betapa banyak perzinaan terjadi yang penyebabnya adalah perkenalan mereka di pejabat, atau keakraban mereka di sekolah, kampus, atau perjumpaan mereka di kendaraan umum, dll.

 
Allah Taala berfirman:

 
"Kalau kamu meminta kepada mereka sesuatu hajat, mintalah dari balik hijab (tabir), yang demikian lebih suci bagi hatimu dan hati mereka." (Surah Al Ahzab: 53)


Keempat : Khalwat (berduaan) dengan seorang wanita yang bukan mahramnya.

 
Ini lebih bahaya dari yang ketiga. Tidaklah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang bukan mahramnya kecuali yang ketiganya adalah syaitan. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda:

 
"Janganlah sekali-kali seorang (diantara kalian) berduaan dengan wanita, kecuali dengan mahramnya. (HR Bukhari dan Muslim)

 
Dan baginda juga bersabda:

 
"Janganlah sekali-kali kalian masuk ke (tempat) wanita." Maka berkatalah seorang dari kalangan Anshor : Bagaimana pendapatmu kalau wanita tersebut adalah ipar (saudara istri)?

 
Maka baginda menjawab :



"Ipar adalah maut." (HR Bukhari dan Muslim.)
 
Maka termasuk jalan mendekati zina, perginya seorang perempuan dengan pemandunya, tinggalnya seorang laki-laki di rumah bersama pembantu perempuannya atau lainnya dari bentuk-bentuk khalwat walaupun asalnya berniat baik, seperti menghantarkan seorang wanita ke tempat tertentu.


Demikianlah wahai kaum muslimin, seluruh jalan-jalan kepada zina sudah Allah tutup. Dan semua itu sudah Allah haramkan dalam satu ayat:

"Janganlah kalian dekati zina!" (Al-Israa':32)
 
Dan Rasulullah telah mengatakan dalam satu hadithnya :


Dari Abi Hurairah r.a dari Nabi SAW bahwa baginda bersabda:

 
"Telah ditulis atas anak Adam nasibnya (bagiannya) dari zina, maka dia pasti menemuinya, zina kedua matanya adalah memandang, zina kakinya adalah melangkah, zina hatinya adalah berharap dan berangan-angan, dan dibenarkan yang demikian oleh farjinya atau didustakan,"
(HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa'i).

Dan dalam riwayat lain baginda bersabda:

"Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah mencium." (HR Muslim dan Abu Dawud).


Wahai kaum muslimin kembalilah kepada Allah, sesungguhnya Allah telah memerintahkan agar menjauhi seluruh fahisyah (perbuatan keji):


"...Dan janganlah kamu mendekati fahisyah yang tampak atau yang tersembunyi, dan janganlah membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan hak. Demikian itu yang diwasiatkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami." ,
 
Dan juga Allah mengatakan bahwa diantara sifat-sifat orang mu'min yang akan beruntung adalah seorang yang menjaga kemaluannya dari zina,:


"...Dan orang-orang yang menjaga kemaluan mereka kecuali kepada istri-istri mereka atau perempuan-perempuan yang mereka miliki maka mereka tidak tercela. Barang siapa mencari selain itu maka merekalah orang-orang yang melampaui batas.." (Surah Al Mu'minun: 5-7)


Maka kembalilah kepada Allah., sesungguhnya Allah akan membalas mereka yang berbuat ihsan dengan ihsan, yaitu orang orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan fahisyah.
. Firman Allah Ta'ala: . "Dan hanya kepunyaan Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untuk Allah balas orang-orang yang berbuat kejelekan atas apa-apa yang mereka kerjakan, dan Allah balas orang-orang yang berbuat ihsan (kebaikan) dengan ihsan, yaitu orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan fahisyah kecuali dosa-dosa kecil, sesungguhnya Allah Maha luas ampunan-Nya." (Surah An Najm: 31-32)

Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah mempersiapkan kenikmatan-kenikmatan dan kelazatan-kelazatan disisiNya yang jauh lebih baik dan lebih kekal untuk orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah serta menjauhi dosa-dosa besar dan fahisyah. . Firman Allah Ta'ala:

"Dan suatu apapun yang di berikan kepada kalian itu hanyalah kenikmatan hidup didunia, dan apa yang ada di sisi Allah lebih baik dan lebih kekal, untuk orang-orang yang beriman dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal dan (bagi) mereka yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji (fahisyah) dan apabila mereka marah mereka memaafkan." (Surah Asy Syura': 36-37)


Wahai kaum muslimin kembalilah kepada Allah... dan bertaubatlah kepada-Nya.... Sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang.




sumber: salafus-shalih


27.10.10

Ikhlas Rahsia Allah

.
.
.

~ Bismillahirrahmanirrahim ~

Sabda Rasulullah SAW


"Ikhlas adalah satu rahsia dalam rahsia-rahsiaKu.

Aku titiskan ia dalam hati hamba-hambaKu yang
Aku mengasihinya"
(HR Abu Hasan Al Basri)

Kerana ikhlas satu rahsia Allah SWT tentu tidak mungkin kita dapat mengetahui siapa yang ikhlas dan siapa yang tidak. Malah diri kita sendiri pun mungkin kadang-kadang susah untuk dipastikan apakah amalan kita itu ikhlas atau sebaliknya.

Walaupun ikhlas adalah rahsia Allah namun Islam membuat satu garis panduan untuk mengukur hati kita dan membentuknya supaya benar-benar ikhlas.

Di antara tanda-tanda ikhlas dalam satu amalan apabila orang memuji atau mencaci amalan kita, kita rasa sama saja.
Pujian tidak membanggakan kita dan kejian tidak menyusahkan. Itulah tanda ikhlas.


Maknanya amalan itu betul-betul dibuat kerana Allah SWT. Kerana itu kalau manusia cerca, caci atau hina, hati pun tidak cacat, tidak timbul perasaan marah, dendam atau ingin membela diri atau melawan orang yang menghina itu.

Begitu juga, kalau orang puji, pujian itu tidak membekas di hatinya. Tidak timbul rasa bangga, puas hati dan juga tidak bertambah kasih sayangnya pada orang yang memuji itu, disebabkan oleh pujiannya.

Bagi orang-orang yang ikhlas, pujian dan kejian tidak pernah difikirkan apalagi hendak di harapkan. Mereka sangat takut kalau-kalau Allah menolak amalan dan memurkai mereka.

Mereka sanggup mengetepikan kepentingan sendiri dalam usaha mencari keredhaan Allah SWT. Mereka tidak bimbang nasib diri, rugi atau untung, orang keji atau puji, menang atau kalah, yang penting supaya Allah menerima baik amalan mereka.

Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud:


"Berbuat baiklah pada orang yang berbuat jahat
kepada kamu"




Seseorang yang mencari keredhaan Allah SWT, akan sentiasa mencari peluang untuk berbakti kepadaNya. Ketika orang lain bertindak jahat pada mereka, mereka akan merasa berpeluang untuk mendapat pahala dan kasih sayang
Allah. Sebab itu kejahatan orang diterima baik dan dibalas dengan kebaikan pula.


Hal itu benar-benar berlaku di kalangan orang-orang soleh dan muqarrobin. Ketika mendengar orang menghina mereka, langsung dihantarnya hadiah pada orang itu.

Bila ditanya apa tujuan hadiah itu, jawapan mereka adalah, "Orang yang menghina kita sebenarnya memberi pahala kepada kita. Memberi pahala sama seperti memberi syurga. Jadi untuk membalas pemberian yang begitu besar pada kita, memang patutlah kita menghadiahkan sesuatu kepadanya"

Begitulah hati yang ikhlas. Semoga Allah SWT mengurniakan kita hati yang ikhlas, sebab ikhlas itu anugerah daripadaNya.



22.10.10

Kisah Rasulullah SAW dan Buah Limau

.
.
Suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh seorang wanita kafir. Ketika itu baginda bersama beberapa orang sahabat. Wanita itu membawa beberapa biji buah limau sebagai hadiah untuk baginda. Cantik sungguh buahnya. Siapa terlihat pasti tergiur.
.
.
Baginda menerimanya dengan senyuman gembira.
Hadiah itu dimakan oleh baginda Rasulullah SAW seulas demi seulas dengan senyuman. Biasanya Rasulullah SAW akan makan bersama para sahabat, namun kali ini tidak. Tidak seulas pun limau itu diberikan kepada mereka.
.
.
Rasulullah SAW terus makan. Setiap kali dengan senyuman, hinggalah habis semua limau itu.
Kemudian wanita itu meminta diri untuk pulang, diiringi ucapan terima kasih dari baginda. Sahabat-sahabat agak heran dengan sikap Rasulullah SAW itu.
.
.
Lalu mereka bertanya. Dengan senyuman Rasulullah menjelaskan "Tahukah kamu, sebenarnya buah limau itu terlalu masam saat saya merasainya kali pertama. Kiranya kalian turut makan bersama, saya bimbang ada diantara kalian akan mengenyitkan mata atau memarahi wanita tersebut. Saya bimbang hatinya akan tersinggung sebab itu saya habiskan semuanya".

.
.
Begitulah akhlak Rasullullah SAW. Baginda tidak akan memperkecil-kecilkan pemberian seseorang biarpun benda yang tidak baik, dan dari orang yang bukan Islam pula.
.
.
Wanita kafir itu pulang dengan hati yang kecewa. Mengapa?? Sebenarnya dia bertujuan ingin mempermain-mainkan Rasulullah SAW dan para sahabat baginda dengan hadiah limau masam itu. Malangnya tidak berhasil. Rencananya di'tewas'kan oleh akhlak mulia Rasulullah SAW. SUBHANALLAH...
.
.
.p/s ...tersenyum bila baca kisah ni..


19.10.10

Hati Yang Kotor Menghijab Amalan Lahir

.
.
Bila hati bersih, sembahyangnya diterima oleh Allah SWT.
Bila hati bersih, puasanya diterima oleh Allah.
Bila hati bersih, perjuangannya diterima oleh Allah SWT.
Bila hati bersih, wirid dan zikirnya diterima oleh Allah SWT.
Bila hati bersih, pengorbanannya diterima oleh Allah SWT.
Tetapi bila hati tidak bersih, seluruh amalan lahirnya tidak akan diterima.
.
.
Sebuah Hadith yang bermaksud:
"Cukup sembahyang sunat dua rakaat daripada hati yang bertaqwa"
.
Dua rakaat sembahyang seorang yang bertaqwa itu lebih baik daripada seorang yang banyak sembahyang tetapi hati masih kotor.
.
.
Selain sembahyang itu diterima, dua rakaat sembahyang dari hati yang bertaqwa itu akan memberi kesan kepada kehidupan seseorang itu. Sembahyangnya itu bisa mencegah dirinya dari berbuat kemungkaran dan kemaksiatan, lahir dan batin.
.
.
Berdasarkan Hadith di atas, kita cukup bimbang sekiranya selama ini kita telah mengerjakan sembahyang, sudah lama berjuang, sedikit sebanyak sudah berkorban, sudah habiskan masa untuk berdakwah, sembahyang berjemaah, ikut jema’ah Islamiah, yang mana ini semua adalah amalan lahir, tidak terima oleh Allah disebabkan hati kita masih kotor. Roh kita masih tidak bersih.
.
.
Oleh itu dalam kita menunaikan kewajipan yang lahir ini, jangan lupa kita memikirkan roh kita. Kerana roh yang kotor itulah yang akan mencacatkan amalan lahir, mencacatkan sembahyang, mencacatkan segala ibadah dan mencacatkan pahala seluruh kebaikan kita.
.
.
Orang yang banyak amal ibadah, di langit yang pertama sudah tercampak amalannya. Kalaupun bisa naik, di langit yang kedua pula tersekat. Begitulah seterusnya di pintu-pintu langit yang lain hingga sampai ke pintu langit yang ketujuh, tersangkut lagi. Itu bagi orang yang beramal, masih tertolak amalannya. Bagaimana agaknya kalau orang yang tidak beramal langsung?
.
.
Mengapa amalan lahir itu tersangkut? Tersangkutnya amalan itu kerana ia ada hubungan dengan penyakit batin atau roh (hati) kita yang masih kotor.
.
.
Orang yang mengumpat umpamanya, kerana hatinya sakit. Walaupun mengumpat itu nampaknya amalan lahir, mulutnya yang bercakap tetapi ia datang dari hati yang kotor. Sebenarnya hati itulah yang mengumpat. Hasad dengki, riya', kikir, sombong bongkak dan sebagainya, itu semua amalan hati.
.
.
Rupa-rupanya yang menghijab amalan lahir ini adalah mazmumah hati. Amalan hati (roh) ini hendaklah dijaga kerana mazmumah hati inilah yang membatalkan pahala amalan-amalan lahir.
.
.
Oleh yang demikian, sesiapa yang memiliki ilmu tentang roh ini, mudahlah dia mengesan sifat-sifat semula jadi yang ada pada roh itu. Mahmudahnya dapat disuburkan dan yang mazmumahnya dapat ditumpaskan. Maka jadilah roh atau hati seseorang itu bersih dan murni.
.
.
Hati adalah raja dalam kerajaan diri. Bila raja dalam kerajaan diri ini sudah bersih, baik, adil, takut kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul, maka sudah tentu dia akan mendorong rakyat dalam dirinya iaitu anggota ini untuk tunduk dan patuh kepada Allah .
.
.
Mudah untuk membangunkan syariat dan sunnah Rasulullah SAW serta mudah berbuat bermacam-macam bentuk kebaikan lagi.
.
.
Bila baik lahir batin manusia, dia akan menjadi orang yang bertaqwa, maka dia akan dapat pembelaan dari Allah SWT baik di dunia maupun di Akhirat.
.
.
Selagi belum menjadi manusia yang bertaqwa, tidak ada jaminan dari Allah akan dibela sama ada di dunia mahupun di Akhirat. Kalau sekadar menjadi orang Islam, tidak ada jaminan dari Allah untuk dibela.
.
.
Dalam Al Quran, Allah tidak mengatakan akan membela orang Islam. Tidak ada satu ayat pun yang Allah berjanji hendak membantu orang Islam. Tetapi yang ada dalam ayat Al Quran maupun dalam Hadith, Allah hanya membantu orang-orang mukmin yang bertaqwa.
.
.
Jadi bila jiwa sudah bersih, maka akan bersih lahir dan batin, maknanya orang itu sudah memiliki sifat-sifat taqwa. Inilah yang dimaksudkan oleh Allah SWT dalam Al Quran yang bermaksud:
.
"Hendaklah kamu berbekal. Sesungguhnya sebaik-baik bekalan itu adalah sifat taqwa." (Surah Al Baqarah: 197)
.
.
Bila seseorang itu sudah dapat berbekal dengan sifat-sifat taqwa, maka dia akan dapat pembelaan dari Allah SWT. Pembelaan di dunia maupun di Akhirat.
.
.
Sebenarnya, di sinilah rahsia kejayaan dan kemenangan umat Islam. Juga rahsia kehebatan umat Islam hingga berhasil menumpaskan musuh-musuhnya sama ada musuh lahir maupun musuh batin.



1.10.10

Aurat & Tudung

.
.
.
.
Semoga Allah SWT mengurniakan mereka kefahaman
dalam menunaikan kewajipan utama seorang muslimah...


.